Kamis, 29 April 2010

SENANDUNG ORANG-ORANG YANG BERPUASA

SENANDUNG

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasuullah, keluarga, dan sahabatnya.
Orang-orang yang berpuasa mempunyai lagu-lagu khusus, nyanyian yang dihormati dan senandung abadi.
Orang-orang yang berpuasa adalah yang terbanyak dzikir kepada Allah, paling banyak bertasbih, bertakbir dan beristigfar. Bila siang terasa panjang bagi orang yang berpuasa, mereka memendekkannya dengan berzikir, bila didera lapar, dzikir yang yang menghilangkan panasnya lapar. Dari berdzikir mereka peroleh kenikmatan, dari tasbih mereka peroleh kebahagiaan. Mereka mengingat Allah, maka Allah pun mengingat mereka.
“karena itu, ingatlah kepada-ku niscaya aku ingat kepadamu”
(Al-baqarah:153)

Mereka bersyukur kepada Allah, maka Allah pun menambah nikmat-nya atas mereka.
“Sungguh jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat
kepadamu.”(ibrahim:7)
orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh akan mengingat Allah, baik dalam keadaan duduk, berdiri atau berbaring.
Orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh hatinya akan tentram dengan mengingat Allah, ruhnya akan mmerasakan kebahagiaan dengan cinta kepada Allah, jiwanya merasa tenang dengan kerinduan kepada Allah.
Dalam hadist shahih Rasulullah Shallallahu Allaihi wasallam:
“perumpamaan orang yang mengingat tuhanya dan yang tidak mengingat adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati”
wahai berapa banyak orang yang mati karena tidak mengenal dzikrullah padahal ia hidup di dunia, makan , minum, bergembira dan membusungkan dada, tetapi mereka tidak memahami kehidupan selamanya.
Orang yang berpuasa memang termasuk manusia yang paling unggul dalam berbuat kebajikan, cepat kesurga, jauh dari api neraka. Buku catatannya sarat dengan kebajikan, maka kita layak mengucapkan selamat untuknya.
Dalam hadist shahih rosululla diriwayatklan bahwa rasululah berkata kepada seorang yang bertanya kepada beliau tentang pekerjaan yang harus dipegang teguh. Raslullah menjawab :
“hendaknya lidahmu selalu basah karea mengingat Allah”
ungkapan ini sungguh amat indah, bagaimana orang yang berpuasa merasa lapar padahal ia mengingat Allah selalu, bagaimana orang yang berpuasa merasa haus padahal ia bertasbih kepada Allah selalu.
Orang yang banyak mengingat Allah dengan dzikirnya itu telah membukukan pahala agung , cita-cita yang paling luhur, pemberian yang terbesar.
Bila orang-orang berpaling dari mengingat Allah, maka mereka akan diselimuti dan didera kesedihan berturut-turut. Sesungguhnya mereka punya obat, tetapi mereka tidak meminumnya, mereka punya terapi tetapi tidak mengetahuinya.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan tenteram” (Ar-Ra d:30)
Banyak yang perlu kita ingat bahwa orang yang mendawakan suatu amal bajik akan memperoleh nilai umur dan nilai waktu.
“Detak hati berkata kepada manusia
sungguh kehidupan hanyalah menit dan detik
oleh karena itu ingatlah kematian
sebelum tiba kematian
sungguh bagi manusia mengat kematian
adalah umur kedua.”
Ya Allah, kembalikan Ramadhan kepada kami dalam hari-hari yang banyak, dalam tahun-tahun yang panjang, dalam busana kebajikan, dan perbaharuilah selalu taubah kami.

SENANDUNG ORANG-ORANG YANG BERPUASA

SENANDUNG ORANG-ORANG
YANG BERPUASA

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasuullah, keluarga, dan sahabatnya.
Orang-orang yang berpuasa mempunyai lagu-lagu khusus, nyanyian yang dihormati dan senandung abadi.
Orang-orang yang berpuasa adalah yang terbanyak dzikir kepada Allah, paling banyak bertasbih, bertakbir dan beristigfar. Bila siang terasa panjang bagi orang yang berpuasa, mereka memendekkannya dengan berzikir, bila didera lapar, dzikir yang yang menghilangkan panasnya lapar. Dari berdzikir mereka peroleh kenikmatan, dari tasbih mereka peroleh kebahagiaan. Mereka mengingat Allah, maka Allah pun mengingat mereka.
“karena itu, ingatlah kepada-ku niscaya aku ingat kepadamu”
(Al-baqarah:153)

Mereka bersyukur kepada Allah, maka Allah pun menambah nikmat-nya atas mereka.
“Sungguh jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat
kepadamu.”(ibrahim:7)
orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh akan mengingat Allah, baik dalam keadaan duduk, berdiri atau berbaring.
Orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh hatinya akan tentram dengan mengingat Allah, ruhnya akan mmerasakan kebahagiaan dengan cinta kepada Allah, jiwanya merasa tenang dengan kerinduan kepada Allah.
Dalam hadist shahih Rasulullah Shallallahu Allaihi wasallam:
“perumpamaan orang yang mengingat tuhanya dan yang tidak mengingat adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati”
wahai berapa banyak orang yang mati karena tidak mengenal dzikrullah padahal ia hidup di dunia, makan , minum, bergembira dan membusungkan dada, tetapi mereka tidak memahami kehidupan selamanya.
Orang yang berpuasa memang termasuk manusia yang paling unggul dalam berbuat kebajikan, cepat kesurga, jauh dari api neraka. Buku catatannya sarat dengan kebajikan, maka kita layak mengucapkan selamat untuknya.
Dalam hadist shahih rosululla diriwayatklan bahwa rasululah berkata kepada seorang yang bertanya kepada beliau tentang pekerjaan yang harus dipegang teguh. Raslullah menjawab :
“hendaknya lidahmu selalu basah karea mengingat Allah”
ungkapan ini sungguh amat indah, bagaimana orang yang berpuasa merasa lapar padahal ia mengingat Allah selalu, bagaimana orang yang berpuasa merasa haus padahal ia bertasbih kepada Allah selalu.
Orang yang banyak mengingat Allah dengan dzikirnya itu telah membukukan pahala agung , cita-cita yang paling luhur, pemberian yang terbesar.
Bila orang-orang berpaling dari mengingat Allah, maka mereka akan diselimuti dan didera kesedihan berturut-turut. Sesungguhnya mereka punya obat, tetapi mereka tidak meminumnya, mereka punya terapi tetapi tidak mengetahuinya.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan tenteram” (Ar-Ra d:30)
Banyak yang perlu kita ingat bahwa orang yang mendawakan suatu amal bajik akan memperoleh nilai umur dan nilai waktu.
“Detak hati berkata kepada manusia
sungguh kehidupan hanyalah menit dan detik
oleh karena itu ingatlah kematian
sebelum tiba kematian
sungguh bagi manusia mengat kematian
adalah umur kedua.”
Ya Allah, kembalikan Ramadhan kepada kami dalam hari-hari yang banyak, dalam tahun-tahun yang panjang, dalam busana kebajikan, dan perbaharuilah selalu taubah kami.
FIQIH ZAKAT
Tanggal: 30/11/1999
diperbarui:30/11/1999
Oleh: Departemen Agama RI

I. PENDAHULUAN
1. Pengertian.
a. Zakat ialah sesuatu yang diberikan orang sebagai hak Allah kepada yang berhak menerima antara lain para fakir miskin, menurut ketentuan-ketentuan dalam agama Islam.
b. Zakat adalah rukun Islam yang ketiga. Dasar hukum wajibnya cukup banyak dan jelas diterangkan dalam Al-Qur\\'an dan Al Hadis. Karenanya umat Islam telah ijma\\'.
c. Harta yang dibagi-bagi itu namanya zakat, sedangkan kata zakat itu artinya bertambah suci dan berobah, karena dengan dikeluarkan zakatnya diharapkan kekayaan menjadi bertambah, suci dan barakah (serba kecukupan).
d. Zakat telah dijelaskan dalam Al-Qur\\'an pada 82 ayat (tempat). Dari antara ayat Al-Qur\\'an tersebut ialah Surah At Taubah ayat 103 : \\'"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka". Maksudnya, dengan zakat itu mereka menjadi bersih dari kekikiran dan dari berlebih-lebihan dalam mencintai harta benda."
Adapun dalam Al-Hadis di antaranya adalah : "Rasulullah waktu mengutus Sahabat Mu\\'adz bin Jabal ke negeri Yaman (yang telah ditaklukkan oleh umat Islam) bersabda : Engkau datang kepada kaum ahli kitab ajaklah rnereka kepada syahadat, bersaksi, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka telah taat untuk itu, beritahukanlah kepada mereka, bahwa Allah mewajibkan mereka melakukan shalat lima waktu dalarn sehari semalam. Jika mereka telah taat untuk itu, beritahukanlah kepada mereka, bahwa Allah mewajibkan mereka menzakati kekayaan mereka. Yang zakat itu diambil dari yang kaya dan dibagi-bagikan kepada yang fakir-fakir. Jika mereka telah taat untuk itu, makin hati hatilah (janganlah) mengambil yang baik-baik saja (bila kekayaan itu bernilai tinggi, sedang dan rendah, maka zakatnya harus meliputi nilai-nilai itu) hindari do\\'anya orang yang madhum (teraniaya) karena di antara do\\'a itu dengan Allah tidak terdinding (pasti dikabulkan)." Muadz diutus ke Yaman itu untuk menjadi wali negara itu dan sebagai hakim.
2. Awal Disyari\\'atkan
Zakat mulai disyari\\'atkan pada bulan Syawal tahun ke 2 Hijriah sesudah pada bulan Ramadlannya diwajibkan zakat fitrah. Jadi mula mula diwajibkan zakat fitrah, baru kemudian diwajibkan zakat mal atau kekayaan. Demikianlah kebanyakan penjelasan dalam buku-buku agama. Akan tetapi kitab Fikhussunnah dalain bab-zakat menerangkan, bahwa zakat itu sebelum Rasulullah berhijrah ke Madinah sudah diwajibkan secara garis besar. Yaitu belum terperinci benda-benda apa yang dikenakan zakat dan belum ada kadar nisabnya maupun kadar zakatnya. Disebut dalam Fikhussunnah : "Diwajibkan zakat pada permulaan Islam secara mutlak tidak dibatasi harta yang wajib dizakati itu, dan juga, tidak ditentukan kadar zakatnya. Yang sedemikian itu karena soal zakat diserahkan kepada perasaan para muslimin dan sifat pemurah mereka ."
3. Hikmah
Dalam Al-Qur\\'an dan Al-Hadis banyak terdapat himbauan agar orang membayar zakat. Di antara ayat Al-Qur\\'an adalah Surah Taubah (9:71) : "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma\\'ruf mencegah dari yang munkar, rnendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan RalsulNya. Mereka itu akan diberi rahrnat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"
Di antara Hadis adalah : "Seorang lelaki datang kepada Rasulullah dan bertanya, Wahai Rasulullah, saya mempunyai kekayaan banyak dan mempunyai famili dan para tamu, beritahukanlan aku, bagaimana saya harus berbuat dan membelanjakan kekayaanku itu ? Jawab Rasulullah : Keluarkanlah zakat dari kekayaanmu, maka zakat itu akan merupakan kesucian yang menyucikan kamu, dan dengan zakat itu kamu dapat menyambung sanak kerabatmu dan dapat mengetahui hak orang miskin, tetangga dan pengemis"
"Seorang lelaki datang kepada Rasulullah bertanya, Bagaimanakah jika seorang Ielaki memberikan zakat hartanya ? Jawab Rasulullah : Barang siapa memberikan zakat hartanya, maka hilanglah kejelekannya"
a. Kekayaan adalah nikmat dari Allah SWT kepada hamba Nya yang harus disyukuri. Mensyukuri nikmat itu dapat dengan ucapan Alhamdulillah dan dapat pula dengan menggunakan nikmat itu sesuai dengan perintah Allah. Membayar zakat adalah diperintahkan oleh Allah, maka membayar zakat itu berarti mensyukuri nikmat. Nikmat yang disyukuri, dijanjikan oleh Allah akan ditambah.
b. Kekayaan yang dikumpulkan oleh seseorang, belum tentu dari hasil jerih payah dan keringat sendiri, tapi bisa juga dari hasil tenaga para buruh yang bekerja padanya. Misalnya seorang yang memiliki sepuluh hektar tanah, dalam penggarapannya tentu memerlukan tenaga orang lain, maka pada waktu ia memetik hasil tanah itu, misalnya padi, ia harus memberikan sebahagian dari hasil tanah itu kepada mereka yang ikut menggarapnya sebagai zakat, meskipun mereka itu pada waktu bekerja telah mendapat upah, karena mereka bagaimanapun tergolong fakir miskin.
c. Manusia di dunia ini ditakdirkan oleh Allah tidak sama keadaannya ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang kuat dan ada yang lemah. Ada yang pandai dan ada yang bodoh, ada yang berpangkat tinggi dan ada yang berpangkat rendah, begitulah selanjutnya. Oleh karena manusia itu tidak dapat hidup di dunia ini sendiri, tapi harus bekerja sama, maka yang kuat harus menolong yang lemah, yang besar harus menolong yang kecil dan begitulah selanjutnya. Dalam hal ini Rasulullah bersabda : "Bukan golonganku orang (besar) yang tidak belas kasihan kepada orang kecil. dan juga bukan golonganku orang kecil yang tidak menghargai orang besar\\'" Jadi zakat itu adalah uluran tangan orang besar kepada orang kecil atau miskin.
d. Zakat adalah mendidik dan membiasakan orang menjadi pemurah. Tabiat manusia biasanya bersifat kikir. Agar tidak demikian ia diwajibkan membayar zakat sehingga akhirnya ia bisa memberikan sesuatu kepada orang lain yang artinya ia tidak kikir lagi.
e. Di antara pencuri atau perampok ada yang disebabkan karena kemiskinan. Keadaan yang serupa itu, jika mereka telah tertolong dengan adanya pembagian zakat, kiranya mereka tidak akan mencuri atau merampok lagi. Dengan demikian pembagian zakat itu termasuk pengamanan negara. Itulah yang dimaksud oleh sabda Nabi : "Kemiskinan, hampir-hampir menjadikan orang menjadi kufur (lupa kepada kebenaran)".
Sebagaimana telah dimaklumi, bahwa Islam mempunyai lima rukun ialah syahadat, shalat, zakat, puasa Ramadhan dan haji. Kelima rukun itu mempunyai falsafah antara lain sebagai berikut: Rukun pertama guna menanam iktikad keyakinan dan kesaksian, bahwa Tuhan yang berhak disembah itu hanya Allah tidak ada yang lain. Dan iktikad keyakinan dan kesaksian, bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Rukun pertama benar-benar menjadi dasar dan fundamennya orang beragama. Rukun kedua amal ibadah guna mengeratkan hubungan antara manusia dengan Allah agar manusia itu senantiasa mengamalkan apa yang diwajibkan dan meninggalkan apa yang dilarangNya. Itulah yang dimaksud ayat : "Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku "
Dengan demikian orang akan menjadi muttaqin. Rukun ketiga (zakat) guna melaksanakan pertolongan kepada sesama manusia sewaktu-waktu diperlukan dan mewujudkan pembangunan mana yang diperlukan. Karena manusia di dunia ini tidak hidup sendiri, tetapi selalu membutuhkan pertolongan orang lain baik si kaya maupun si miskin. Rukun keempat agar manusia melatih diri bersabar dan tabah menghadapi penderitaan agar timbul rasa belas kasihan kepada orang yang menderita, dan ia menjadi manusia penolong. Rukun kelima (haji) guna menanam kebiasaan bergaul satu dengan lainnya, baik perorangan;, antar suku, maupun antar oangsa. Itulah yang dimaksud ayat : "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal".
Jika manusia lelah melaksanakan liina rukun Islam dengan baik, maka ia akan baik hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan sesama manusia. Itulah kebahagiaan dnn ketertiban yang menjadi tujuan Islam. Al-Qur\\'an menegaskan dalam Al Imran (3-112): "Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia
4. Pembangkang
Orang yang semestinya telah berkewajiban zakat, karena telah mencukupi syarat rukunnya akan tetapi ia membangkang tidak mau berzakat, maka ia berdosa besar dan ia diancam seperti dinyatakan baik dalam Al-Qur\\'an maupun dalam Hadis. Al-Qur\\'an surat Al Imran (3:180): "Sekali-kali janganlah orang orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat".
Hadis riwayat Buhari Muslim dari Abi Hurairah : "Tidak ada orang yang mempunyai simpanan kekayaan yang tidak mau memberikan zakat, kecuali kekayaan itu dibakar di api neraka jahanam yang kemudian dijadikan kepingan kepingan guna menyetrika kedua lambung dan dahinya sampai Allah menghukum di antara hamba-hambanya pada hari kiamat yang lamanya diperkirakan lima puluh ribu tahun kemudian akan diketahui nasibnya, apakah ia ke surga ataukah ke neraka."
Abubakar sebagai Khalifah pertama telah menindak pembangkang zakat : "Setelah Rasulullah wafat dan Abubakar menjadi Khalifah, ada di antara orang orang Arab yang telah muslim kembali menjadi kafir (tidak mau membayar zakat, kepada mereka Khalifah Abubakar mengancam akan memeranginya) maka sahabat Umar bertanya : Bagaimanakah engkau akan memerangi mereka, sedangkan Rasulullah telah berkata :Saya diperintahkan memerangi mereka sehingga mereka man mengucapkan kalimat : (mengakui tidak ada Tuhan selain Allah ) dan barang siapa telah mengucapkan kalimat itu, maka harta kekayaan dan dirinya harus dijaga dan tidak boleh diganggu kecuali dengan adanya ketentuan agama. Hisabnya di tangan Allah, (demikian pertanyaan Umar), maka Abubakar menjawab: demi Allah saya akan memerangi, orang yang memisahkan di antara shalat dan zakat (shalat tapi tidak berzakat) karena zakat itu keharusan atas kekayaan. Demi Allah jika mereka tidak menyerahkan zakat untuk kepadaku yang biasa mereka serahkan kcpada Rasulullah sung~uh mereka akan saya perangi. Umar akhirnya berkata : Demi A1lah bahwa Dia telah membuka dada Abubakar agar memerangi mereka, maka saya tahu, bahwa itu benar".
Dalam Al Qur\\'an dan Al Hadis terdapat ayat-ayat dan sabda Nabi yang mengancam dan menakut-fiakuti orang yang tidak menunaikan zakat. Dari Al Qur\\'an antara lain dalam surat At Taubah (9:34-35): "Dan orang orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka bertahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari kiamat dipanaskan (dibakar) emas dan perak itu dalam neraka jahanam, lain dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka. Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".
Dari Al-Hadis antara lain adalah : "Rasulullah bersabda : Barang siapa diberi oleh Allah kekayaan tetapi tidak menunaikan zakatnya, maka pada hari kiamat nanti kekayaan itu akan dirupakan ular jantan yang botak kepalanya (disebabkan banyak bisanya) yang mempunyai dua titik hitam di atas matanya, dan ular itu akan membelit orang tersebut kemudian ular itu membelit orang tersebut kemudian ular itu memegang kedua tulang pipinya sambil berkata : Akulah kekayaanmu dan akulah harta bendamu".� http://www.bazisdki.go.id/

Jumat, 23 April 2010

RUKUN ISLAM, RUKUN IMAN DAN SIFAT-SIFAT ALLOH

Rukun Islam - 5 Perkara
Ertinya menyembah dan mengabdikan diri kepada Tuhan melalui seluruh kehidupan kita, jiwa raga kita dan harta milik kita sehingga tertegaknya keISLAMan yang sempurna.

1. Mengucap Dua Kalimah Syahadat
"Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh-Nya" Dengan Syahadat, kita mengabdikan diri dengan hati sanubari dan dengan pengakuan lidah bahawa Tuhan yahg Maha Esa itu adalah Allah s.w.t. dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh-NYa.

2. Solat 5 Waktu Sehari Semalam
Dengan sembahyang, kita mengabdikan seluruh tubuh badan kita menyembah kepada-Nya. Mulai dari lidah membaca, tangan bergerak, mata, telinga dan fikiran terpusat dengan susunan rukun sembahyang yang diajar oleh Nabi s.a.w.

3. Mengeluarkan Zakat
Dengan zakat, kita mengabdikan kepada Allah dengan menyerahkan sebahagian dari harta milik kita kepada mereka yang berhak menerimanya.

4. Berpuasa Pada Bulan Ramadhan
Dengan berpuasa, kita mengabdikan hawa nafsu dan segala keinginan kita kepada Allah dengan menahan nafsu makan dan minum serta menjauhkan larangan-Nya. Ini secara langsung akan melahirkan rasa keinsafan serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah s.w.t.

5. Mengerjakan Haji Di Baitullah
Dengan mengerjakan haji, kita menyembah Allah dengan harta kekayaan milik kita dan mengunjungi ke Baitullah kepada mereka yang mempunyai kemampuan sekurang-kurangnya sekali dalam hidup.
Rukun Iman
Enam Rukun Iman yang wajib diketahui :

1. Percaya kepada Allah
2. Percaya kepada para Malaikat
3. Percaya kepada Kitab-Kitab
4. Percaya kepada Hari Akhirat.
5. Percaya kepada Qada' dan Qadar.

Beriman Kepada Allah

Konsep beriman kepada Allah meliputi beriman dengan kewujudanNya, mengenaliNya, mempelajari apa yang datang daripadaNya dan yakin serta melaksanakan perintah dan petunjuknya.

Kewujudan Allah

Menurut ulamak, ada dua alasan atau saluran untuk membuktikan dan meyakini kewujudan Allah iaitu :
» Setiap perkara yang wujud di alam ini ada penciptanya.
» Melalui dalil wahyu, iaitu hujjah di mana Allah sendiri memberitahu menerusi RasulNya bahawa Dia adalah Rabul Alamin (pencipta, penguasa, pemerintah dan lain-lain).
menurut hadith: "Hendaklah kamu memikirkan tentang makhluk ciptaan Allah dan jangan memikirkan tentang zat Allah kerana kamu tidak mengetahui hakikatNya yang sebenar"
Mengenali Allah s.w.t

Arti kita beriman kepada Allah juga ialah mengenali Allah. Kalau kita tidak mengenali Allah, bagaimana hendak beriman kepadaNya. Untuk mengenaliNya tidak sama dengan mengenali makhluk. Bagi mengenali seseorang kita boleh mencarinya, berjumpa, melihat sedangkan Allah bukan makhluk. Ia adalah Khaliq iaitu Rabb bagi makhluk. Oleh itu cara dan bentuk mengenali Allah berbeza dengan cara dan bentuk kita mengenali makhluk.

Antara pengenalan Allah yang paling jelas ialah terdapat dlam Asma' al-Husna, iaitu nama-nama Allah yang 99 sebagai gambaran tentang sifat-sifat Allah. Antaranya :

Allah - lafaz yang maha mulia merupakan nama dari zat ilahi yang Maha Suci serta wajib adanya yang berhak memiliki segala pujian dan sanjungan. Adapun nama-nama lain bagi setiap nama itu menunjukkan suatu sifat Allah yang tertentu dan oleh itu ia juga boleg dianggap sebagai sifat-sifat bagi lafaz yang Maha Agung iaitu (Allah).

Antara nama-nama lain itu ialah :
» Al-Rahman - Maha Pengasih, memberi nikmat kepada makhluk semasa di dunia.
» Al-Rahim - Maha penyayang, ada ulamak mentafsirkan dengan maksud memberi nikmat yang banyak di akhirat kursus kepada orang-orang mukmin.
» Al-Malik
» Al-Quddus
terdapat banyak lagi nama-nama Allah.
Tauhid Rububiyah dan Uluhiyyah Allah S.W.T.

Tauhid Rububuyah bermaksud hanya Allah sahaja sebagai Rabb (pencipta, pemilik, pemerintah, memberi rezeki dan seumpamanya). Tidak boleh dijadikan, dianggap atau dirasakan yang lain sebagai rabb atau bersama-sama Allah menjadi Rabb.

Tauhid Uluhiyyah bermaksud orang islam yang beriman dengan keimanan yang sebenar, dia hanya mengambil Allah sebagai Ilah. Dia tidak meletakkan Allah bersama-sama yang lain sebagai Ilah. Allah sahaja sebagai pujaan dan sembahannya. Maksud Ilah ialah sesuatu yang dipuja dan disembah.

Mempelajari dan memahami ajaran Allah

Maksud beriman kepada Allah juga sepatutnya kita mempelajari dan memahami segala yang datang daripada Allah melalui RasulNya sama ada dalam al-Quran atau al-Sunnah. Maksud beriman kepada Allah bukan sekadar percaya tentang kewujudan Allah tetapi termasuk juga segala apa yang datang daripada Allah S.W.T.

Yakin dan melaksanakan petunjuk Allah

Antara maksud dan tuntutan iman kepada Allah ialah yakin terhadap apa yang datang daripada Allah. Yakin dengan kebenaran, kesempurnaan islam sebagai satu Din yang syamil dan kamil serta terbaik.

Beriman Kepada Malaikat

Orang Islam kita mesti mengetahui dan yakin bahawa Allah S.W.T. menjadikan para malaikat sebagai hamba dan pekerja-pekerjaNya atau untuk mudah difahami dengan penggunaan bahasa semasa ialah sebagai kakitangan Allah, sama ada sebagai menteri-menteri Allah, pegawai-pegawai Allah, kerani-kerani, tentera, polis atau apa-apa sahaja yang boleh kita namakan, maka itu semua dipegang oleh para malaikat Allah S.W.T.

Penciptaan Malaikat

Allah ciptakan malaikat daripada nur, berdasarkan Hadith Rasulullah S.A.W. yang bermaksud :

"Dijadikan Malaikat dari cahaya, dijadikan Jin dari nyalaan api dan manusia yang telah digambarkan kepada kamu". (Riwayat Muslim)

Malaikat boleh berupa dengan bermacam bentuk dengan izin Allah. Biasanya ia datang kepada Rasulullah dalam bentuk manusia dan ada juga yang datang ke bumi dalam bentuk cahaya. Bentuk asal Malaikat mempunyai sayap-sayap yang berbeza antara satu Malaikat dengan yang lain. Ada yang mempunyai dua sayap, tiga dan empat sayap bahkan lebih dari itu. Allah mahaberkuasa serta mempunyai hikmah tertentu daripada makhluk ciptaanNya (Fatir ayat1).

Biasanya malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia. Ia hidup dalam alam ghaib kecuali pada masa-masa ketika ia menjelmakan bentuk-bentuk tertentu atau bentuk asalnya yang bersayap.

Malaikat tidak makan dan tidak minum, juga bukan lelaki dan tidak perempuan, malaikat tidak tidur dan seumpamanya

Tugas Malaikat

Tugasnya ialah sebagai kakitangan Allah dengan berbagai post dab tanggungjawab yang berbeza. Apa yang diperintah oleh Allah terus dilaksanakan.

Antara tugas-tugas Malaikat seperti :
» Membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul.
» Bertasbih dan patuh dan sujud pada Allah
» Memikul Arsy
» Berdoa untuk orang-orang beriman
Peranan Malaikat di Akhirat seperti memberi salam pada ahli syurga, mengazab ahli neraka dan seumpamanya.

Beriman Kepada Para Rasul

Peranan Rasul

Peranan Rasul sangat penting iaitu menyeru dan membimbing manusia ke jalan yang benar, jalan menyembah Allah S.W.T memimpin manusia kepada keselamatn berasakan akidah Tauhid, beriman bahawa Allah sebagai Rabb dan Ilaj dalam kehidupan dan menyelamatkan manusia dari kesesatan.

Kebenaran Rasul

Antara hujah yang menunjukkan seseorang Rasul itu benar ialah mukjizat yang dikurniakan oleh Allah kepadanya. Seperti mukjizat Nabi Ibrahim a.s yang tidak hangus dibakar api. Demikian juga mukjizat dengan nabi-nabi lain. Nabi Musa dapat membelah laut dengan tongkatnya, apabila beliau dan pengikutnya ingin menyeberangi lautan yang luas ketika dikejar Firaun dan tenteranya.

Mukjizat ialah kejadian luar biasa yang dilakukan oleh Allah kepada RasulNya sebagai bukti kebenaran menjadi Rasul. Dengan adanya mukjizat ini, boleh menjadi bukti kepada orang-orang tertentu mendakwa menjadi nabi, sedangkan mereka tidak dikurniakan mukjizat.

Kepentingan Beriman Kepada Para Rasul
» Menunjukkan kesatuan dan hubungan antara semua para Nabi dan Rasul Allah di mana mereka mereka semua adalah penerus agama Allah yang berasaskan akidah Tauhid.
» Menunjukkan bahawa agama yang benar hanya satu sahaja, iaitu Islam yang dibawa oleh semua para Rasul.
Beriman Kepada Kitab-Kitab

Tujuan Kitab-Kitab diturunkan

Tujuan kitab-kitab diturunkan oleh Allah adalah untuk memberi petunjuk kepada manusia jalan hidup yang betul.

Manusia sejak dahulu hingga hari kiamat nanti memerlukan panduan daripada Allah untuk menjalani kehidupan mereka. Allah yang menciptakan manusia dan juga segala makhluk-makhluk yang lain sudah pasti Dia maha mengetahui keperluan dan panduanya. Oleh itu, dengan kemurahan dan keadilanNya Allah menghantar wahyu melalui Rasul sebagai panduan manusia.

Persamaan al-Quran dengan kitab-kitab lain
» Dari segi konsep keimanan antara al-Quran dengan kitab-kitab lain dimana beriman dengan al-Quran bukan sekadar percaya bahawa al-Quran itu daripada Allah, tetapi lebih itu iaitu mesti mempelajari, memahami dan melaksanakannya. Manakala kitab-kitab lain kita hanya perintah percaya sahaja tanpa dituntut untuk mempelajarinya kerana kita telah mempunyai al-Quran yang lebih lengkap.
» Dari segi isi kandungan; al-Quran mengandungi isi kandungan yang syamil dan lengkap, manakala kitab-kitab lain tidak syamil dan belum sempurna kerana wahyu-wahyu akan diturunkan seterusnya dari masa ke semasa sehinggalah wahyu sempurna dengan turunnya al-Quran.
» Dari segi keaslian; al-Quran tetap asli tidak ada perubahan dan tidak mampu dipinda oleh manusia manakala kitab-kitab lain berubah dan tidak asli.
» Al-Quran sesuai untuk semua zaman dan tempat, manakala kitab-kitab lain untuk tempoh-tempoh tertentu sahaja.
» Bahasa Al-quran adalah bahasa arab yang hidup pemakaiannya sepanjang masa, iaitu sentiasa digunakan oleh ramai dan banyak negara di seluruh dunia.
Hikmah beriman dengan kitab-kitab

1. Menunjukkan bahawa agama yang datang daripada Allah adalah satu sahaja iaitu Islam yang terkandung di dalam kitab-kitab yang datang daripada Alah mendahului. Para Nabi semasa ke semasa sehinggalah kitab al-Quran.

2. Umat manusia di sepanjang zaman sebenarnya memerlukan agama yang satu iaitu Islam, yang berteraskan akidah tauhid. Ini semua terkandung dalam semua kitab-kitab yang datang daripada Allah.

3. Perbezaan dari segi syariat perkara penting berkaitan pelaksanaan dalam agama boleh berlaku. Yang ditegah secara tegas ialah perbezaan dari segi akidah atau perkara-perkara usul. Ini terbukti dalam syariat-syariat kitab-kitab dari satu nabi dengan nabi yang lain berbeza, tetapi akidah dan perkara pokok yang lain semuanya sama.

4. Sepatutnya orang-orang Yahudi dan Kristian tidak menyeleweng dari islam kerana semua para Nabi adalah islam. Tidak ada percanggahan antara al-Quran dan Taurat sebagaimana juga tidak ada pertentangan dengan Injil dan kitab-kitab lain

Beriman Kepada Hari Akhirat

Beriman kepada hari akhirat bererti percaya dan yakin tentang adanya kehidupan selepas alam dunia ini.

Peringkat-peringkat di Hari Akhirat
» Alam Kubur (Barzakh). Akhirat bagi seseorang bermula dengan kematiannya. Apabila ia mati bererti telah bermula hari akhiratnya. Peringkat pertama seseorang itu di akhirat ialah alam kubur (Barzakh).
» Hari Bangkit. Setelah beberapa lama berada di alam kubur dan berlakunya Qiamat, manusia dibangkitkan.
» Manusia Dihimpumkan. Selepas manusia dibangkitkan, mereka dihimpun di satu tempat yang bernama (Mahsyar). Rasulullah bersabda maksudnya: "Manusia dikumpul pada hari qiamat kepada tiga golongan: satu golongan berjalan kaki, satu golongan lain berkenderaan dan golongan yang ketiga berjalan dengan muka-muka mereka. Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah! Bagaimana mereka dapat berjalan dengan muka? Baginda menjawab, Allah maha berkuasa menjadikan manusia berjalan dengan kaki, maka sudah pasti Allah berkuasa menjadikan manusia berjalan dengan muka-muka mereka. Alangkah sukarnya mereka yang berjalan dengan muka kerana terpaksa menjaga muka dari tanah-tanah benjol dan berduri".
» Pembentangan Amalan. Di hari akhirat nanti amalan manusia akan dibentangkan. Setiap orang akan dapat melihat amalan yang mereka lakukan sama ada baik ataupun buruk ataupun kecil.
» Audit dan Timbangan Amalan. Antara perkara yang akan dialami oleh manusia di akhirat ialah hisab dan timbangan amalan.
» Sirat. Setiap orang pasti melalui sirat (jambatan),Rasulullah bersabda yang bermaksud: "Dibentangkan sirat di antara dua tebing neraka jahanam. Aku (Muhammad) dan umatku adalah mereka yang mula-mula menyeberangi. Tidak ada yang berani bercakap ketika itu kecuali para Rasul dengan berdoa :"Ya Allah selamatkanlah, Di neraka jahanam dan pengait-pengait seperti duri pohon sa'dan, cuma kadar besarnya tidak diketahui melainkan Allah Azza Wazallah sendiri. Pengait-pengait inilah yang akan menyambar seseorang sesuai dengan amalan mereka".
» Balasan Syurga dan Neraka. Berdasarkan nas-nas al-Quran menunjukkan bahawa orang yang mempunyai amalan baiknya banyak sehingga memberatkan timbangan amalan baik ia akan dimasukkan ke dalam syurga, manakala mereka yang sebaliknya akan dimasukkan ke dalam neraka.
Kepentingan Beriman dengan Hari Akhirat

Memperbaharui kesedaran tentang hakikat adanya alam akhirat yang merupakan tempat manusia menerima balasan dan juga tempat yang kekal abadi untuk semua manusia.

Mempertingkatkan keimanan dengan merasai keagongan Allah Rabul-Alamin selaku pemerintah dan penguasa serta tuan punya Alam, pencipta dan pemilikan hari Akhirat dan segala isi kandungannya.

Melembutkan hati manusia dengan mengingati mati dan Hari Akhirat.

Mengalakkan orang Islam melakukan ma'ruf dan meninggalkan kejahatan.

Beriman Kepada Qada' Dan Qadar

Maksud Takdir

Takdir ataupun ketentuan Allah terhadap makhluknya khususnya manusia dapat dibahagikan kepada dua:

1. Ketentuan tentang nature yang mengandungi sebab musabab.

2. Takdir atau ketentuan Allah terhadap makhlukNya, khususnya manusia.


Sikap Orang Islam Dalam Menerima Takdir Allah
» Menerima dan redha terhadap apa yang ditakdirkan oleh Allah, kerana Allah Maha Adil dan tidak mungkin melakukan kezaliman terhadap makhlukNya. Apa yang Allah tentukan kepada manusia di luar dari pilihan manusia adalah kebijaksanaan dan keadilan Allah. Ada sesuatu hikmah di sebalik ketentuan itu. Mungkin apa yang kita rasa baik adalah buruk bagi kita dan demikianlah sebaliknya. Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
» Mestilah bersabar sekiranya Allah takdirkan sesuatu yang buruk yang berlaku keatas diri kita. Mungkin di sebalik apa yang berlaku itu ada sesuatu yang baik yang Allah akan anugerahkan kepada kita.
» Bersyukur sekiranya Allah takdirkan sesuatu yang baik.
» Sentiasa berusaha dan berwaspada dan kehidupan seharian jangan menunggu takdir Allah tanpa berbuat sesuatu.
» Sentiasa berdoa agar Allah selamatkan kita di dunia dan akhirat.
» Selepas berdoa agar Allah selamatkan kita di dunia dan akhirat.
» Selepas berusaha kemudian diiringi dengan doa, akhirnya hendaklah bertawakal kepada Allah S.W.T.
Kepentingan Akidah Dalam Kehidupan Manusia

Akidah Sebagai Asas.
Akidah sebagai Penentu atau Pendorong.

Penyelewengan dan kerosakan akidah

1. Melalui percakapan atau ucapan.
2. Melalui perbuatan.
3. Melalui iktikad dalam hati.

Pembinaan Akidah
» Memahami konsep Islam yang sebenarnya dan memahami konsep akidah secara khusus.
» Membersihkan hati dengan cara meninggalkan dosa dan melakukan perkara-perkara yang disuruh oleh Allah.
» Sentiasa berjihad melawan nafsu dan syaitan untuk beriltizam dengan Islam.
» Bersama-sama dengan orang-orang yang soleh atau sentiasa mencari suasana yang baik.
» Sentiasa berdoa memohon pimpinan Allah.
» Bertawakal kepada Allah.
Sifat 20
Berikut adalah disenaraikan sifat-sifat duapuluh yang wajib kita ketahui sebagai umat Islam :

Wujud - Ada
Wajib Tuhan ada. Mustahil Tuhan tidak ada. Bukti Allah ada ialah alam keseluruhan ini. Kalau Tuhan yang menjadikan alam ini ada, tentulah boleh menjadikan tidak ada pula.

Qidam
Tuhan sifat qidam iaitu tiada permulaan adaNya. Mustahil ada permulaan adaNya kerana kalau ada permulaan adaNya maka samalah ia dengan makhluk. Kalau ia sama dengan makhluk maka ia bukan Tuhan.

Baqa
Tuhan bersifat baqa ialah kekal selama-lamanya mustahil ia akan lenyap. Tuhan tidak mungkin habis. Kalau ia habis maka siapakah yang menjadi Tuhan sesudahNya? Tuhan kekal buat selama-lamanya dan ia akan mengekalkan pula syurga dan neraka bersama penghuni-penghuninya.

Mukhalafatuhu Ta'ala Lil Hawadis
Tuhan bersifat mukhalafathuhu Ta'ala Lil Hawadis ertinya Tuhan berlainan dngan sekalian makhluk mustahil ia serupa dengan makhlukNya.

Qiyamuhu Binafsih
Tuhan adalah berdiri sendiri tidak memerlukan pertolongan orang lain. Kalau ia memerlukan pertolongan orang lain, maka Tuhan adalah lemah tidak sempurna dan tidak berhak menjadi Tuhan.

Wahdaniah
Tuhan bersifat Wahdaniah ertinya Tuhan Allah Maha Esa. Mustahil Ia berlebihan (banyak). Kalau Ia banyak tentu timbul perselisihan atau perbezaan faham antara mereka dan akan binasalah alam ini kerana yang satu membawa ke hilir dan yang lain membawa ke hulu.

Qudrat
Tuhan bersifat Qudrat ertinya kuasa, mustahil ia lemah (daif). Kalau Ia lemah tentu makhlukNya tidak akan terjadi dan kalau lemah maka itu bukan Tuhan.

Iradah
Tuhan bersifat Iradah ertinya sesuatu menurut kehendakNya mustahil Ia tidak menurut kehendakNya dan mustahil Ia dipaksa oleh kekuatan lain. Maka Ia bukan lagi Tuhan kerana Ia suatu yang lemah.

Ilmu
Tuhan bersifat ilmu ertinya berpengetahuan. Tuhan tahu seluruhnya yang telah dijadikanNya dan tahu yang akan dijadikanNya mustahil Ia tidak tahu kalau ia tidak tahu tentulah Ia tidak dapat mengatur alam ini.

Hayat
Tuhan bersifat dengan Hayat ertinya Hidup. Mustahil Ia mati. Kalau Ia mati nescaya akan binasalah alam ini kerana tiada yang mengemudikanNya lagi.

Sama'
Tuhan itu bersifat sama' ertinya mendengar. Mustahil adalah sifat kekurangan. tidak masuk akal kalau Tuhan mempunyai sifat kekurangan.

Bashar
Tuhan bersifat Bashar ertinya Melihat, mustahil Ia buta. Buta ialah sifat kekurangan. Kalau ia buta tentu kacau bilau segala macam urusan-Nya.

Kalam
Tuhan bersifat kalam ertinya berkata-kata. Mustahil Ia bisu. Kalau Tuhan bisu mustahil Ia dapat memerintah dengan baik. Tuhan mempunyai sifat berkata-kata. Sifat-sifat ini termasuk sifat Kalam adalah sifat-sifat Qadim yang berdiri atas zat Qadim iaitu zat Tuhan.

Kaunuhu Qadiran
Tuhan bersifat Kaunuhu Qadiran ertinya selalu dalam keadaan berkuasa. Mustahil Ia dalam keadaan lemah. Oleh kerana Tuhan mempunyai sifat Qudrat maka ia tetap selalu dalam keadaan berkuasa, tidak pernah berhenti sekejap mata pun.

Kaunuhu Muridan
Tuhan bersifat dengan Kaunuhu Muridan ertinya dalam keadaan Menghendaki. Mustahil Ia dalam keadaan tidak berkehendak.

Kaunuh 'Aaliman
Tuhan bersifat dengan Kaunuhu `Aaliman ertinya tetap selalu dalam keadaan mengetahui. Mustahil Ia dalam keadaan tidak mengetahuinya.

Kaunuhu Hayyan
Tuhan bersifat Kaunuhu Hayyan ertinyaTuhan tetap selalu dalam keadaan hidup. Mustahil Ia dalam keadaan mati. Oleh sebab Tuhan mempunyai sifat Hayat maka ia selalu dalam keadaan hidup.

Kaunuhu Sami'an
Tuhan tetap selalu dalam keadaan mendengar. Mustahil Ia dalam keadaan tuli. Oleh kerana Tuhan mempunyai sifat sami'an maka ia selalu dalam keadaan mendengar.

Kaunuhu Bashiran
Tuhan tetap selalu dalam keadaan melihat. Mustahil Ia dalam keadaan buta kerana Tuhan mempunyai sifat Bashar maka ia selalu dalam keadaan melihat.

Kaunuhu Mutakalliman
Tuhan bersifat Kaunuhu Muutakallimam ertinya Tuhan tetap selalu dalam keadaan berkata-kata. Mustahil Ia bisu. Oleh kerana Ia mempunyai sifat kalam, maka tetap selalu dalam keadaan berkata-kata.

RUKUN ISLAM, RUKUN IMAN DAN SIFAT-SIFAT ALLOH

Rukun Islam - 5 Perkara
Ertinya menyembah dan mengabdikan diri kepada Tuhan melalui seluruh kehidupan kita, jiwa raga kita dan harta milik kita sehingga tertegaknya keISLAMan yang sempurna.

1. Mengucap Dua Kalimah Syahadat
"Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh-Nya" Dengan Syahadat, kita mengabdikan diri dengan hati sanubari dan dengan pengakuan lidah bahawa Tuhan yahg Maha Esa itu adalah Allah s.w.t. dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh-NYa.

2. Solat 5 Waktu Sehari Semalam
Dengan sembahyang, kita mengabdikan seluruh tubuh badan kita menyembah kepada-Nya. Mulai dari lidah membaca, tangan bergerak, mata, telinga dan fikiran terpusat dengan susunan rukun sembahyang yang diajar oleh Nabi s.a.w.

3. Mengeluarkan Zakat
Dengan zakat, kita mengabdikan kepada Allah dengan menyerahkan sebahagian dari harta milik kita kepada mereka yang berhak menerimanya.

4. Berpuasa Pada Bulan Ramadhan
Dengan berpuasa, kita mengabdikan hawa nafsu dan segala keinginan kita kepada Allah dengan menahan nafsu makan dan minum serta menjauhkan larangan-Nya. Ini secara langsung akan melahirkan rasa keinsafan serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah s.w.t.

5. Mengerjakan Haji Di Baitullah
Dengan mengerjakan haji, kita menyembah Allah dengan harta kekayaan milik kita dan mengunjungi ke Baitullah kepada mereka yang mempunyai kemampuan sekurang-kurangnya sekali dalam hidup.
Rukun Iman
Enam Rukun Iman yang wajib diketahui :

1. Percaya kepada Allah
2. Percaya kepada para Malaikat
3. Percaya kepada Kitab-Kitab
4. Percaya kepada Hari Akhirat.
5. Percaya kepada Qada' dan Qadar.

Beriman Kepada Allah

Konsep beriman kepada Allah meliputi beriman dengan kewujudanNya, mengenaliNya, mempelajari apa yang datang daripadaNya dan yakin serta melaksanakan perintah dan petunjuknya.

Kewujudan Allah

Menurut ulamak, ada dua alasan atau saluran untuk membuktikan dan meyakini kewujudan Allah iaitu :
» Setiap perkara yang wujud di alam ini ada penciptanya.
» Melalui dalil wahyu, iaitu hujjah di mana Allah sendiri memberitahu menerusi RasulNya bahawa Dia adalah Rabul Alamin (pencipta, penguasa, pemerintah dan lain-lain).
menurut hadith: "Hendaklah kamu memikirkan tentang makhluk ciptaan Allah dan jangan memikirkan tentang zat Allah kerana kamu tidak mengetahui hakikatNya yang sebenar"
Mengenali Allah s.w.t

Arti kita beriman kepada Allah juga ialah mengenali Allah. Kalau kita tidak mengenali Allah, bagaimana hendak beriman kepadaNya. Untuk mengenaliNya tidak sama dengan mengenali makhluk. Bagi mengenali seseorang kita boleh mencarinya, berjumpa, melihat sedangkan Allah bukan makhluk. Ia adalah Khaliq iaitu Rabb bagi makhluk. Oleh itu cara dan bentuk mengenali Allah berbeza dengan cara dan bentuk kita mengenali makhluk.

Antara pengenalan Allah yang paling jelas ialah terdapat dlam Asma' al-Husna, iaitu nama-nama Allah yang 99 sebagai gambaran tentang sifat-sifat Allah. Antaranya :

Allah - lafaz yang maha mulia merupakan nama dari zat ilahi yang Maha Suci serta wajib adanya yang berhak memiliki segala pujian dan sanjungan. Adapun nama-nama lain bagi setiap nama itu menunjukkan suatu sifat Allah yang tertentu dan oleh itu ia juga boleg dianggap sebagai sifat-sifat bagi lafaz yang Maha Agung iaitu (Allah).

Antara nama-nama lain itu ialah :
» Al-Rahman - Maha Pengasih, memberi nikmat kepada makhluk semasa di dunia.
» Al-Rahim - Maha penyayang, ada ulamak mentafsirkan dengan maksud memberi nikmat yang banyak di akhirat kursus kepada orang-orang mukmin.
» Al-Malik
» Al-Quddus
terdapat banyak lagi nama-nama Allah.
Tauhid Rububiyah dan Uluhiyyah Allah S.W.T.

Tauhid Rububuyah bermaksud hanya Allah sahaja sebagai Rabb (pencipta, pemilik, pemerintah, memberi rezeki dan seumpamanya). Tidak boleh dijadikan, dianggap atau dirasakan yang lain sebagai rabb atau bersama-sama Allah menjadi Rabb.

Tauhid Uluhiyyah bermaksud orang islam yang beriman dengan keimanan yang sebenar, dia hanya mengambil Allah sebagai Ilah. Dia tidak meletakkan Allah bersama-sama yang lain sebagai Ilah. Allah sahaja sebagai pujaan dan sembahannya. Maksud Ilah ialah sesuatu yang dipuja dan disembah.

Mempelajari dan memahami ajaran Allah

Maksud beriman kepada Allah juga sepatutnya kita mempelajari dan memahami segala yang datang daripada Allah melalui RasulNya sama ada dalam al-Quran atau al-Sunnah. Maksud beriman kepada Allah bukan sekadar percaya tentang kewujudan Allah tetapi termasuk juga segala apa yang datang daripada Allah S.W.T.

Yakin dan melaksanakan petunjuk Allah

Antara maksud dan tuntutan iman kepada Allah ialah yakin terhadap apa yang datang daripada Allah. Yakin dengan kebenaran, kesempurnaan islam sebagai satu Din yang syamil dan kamil serta terbaik.

Beriman Kepada Malaikat

Orang Islam kita mesti mengetahui dan yakin bahawa Allah S.W.T. menjadikan para malaikat sebagai hamba dan pekerja-pekerjaNya atau untuk mudah difahami dengan penggunaan bahasa semasa ialah sebagai kakitangan Allah, sama ada sebagai menteri-menteri Allah, pegawai-pegawai Allah, kerani-kerani, tentera, polis atau apa-apa sahaja yang boleh kita namakan, maka itu semua dipegang oleh para malaikat Allah S.W.T.

Penciptaan Malaikat

Allah ciptakan malaikat daripada nur, berdasarkan Hadith Rasulullah S.A.W. yang bermaksud :

"Dijadikan Malaikat dari cahaya, dijadikan Jin dari nyalaan api dan manusia yang telah digambarkan kepada kamu". (Riwayat Muslim)

Malaikat boleh berupa dengan bermacam bentuk dengan izin Allah. Biasanya ia datang kepada Rasulullah dalam bentuk manusia dan ada juga yang datang ke bumi dalam bentuk cahaya. Bentuk asal Malaikat mempunyai sayap-sayap yang berbeza antara satu Malaikat dengan yang lain. Ada yang mempunyai dua sayap, tiga dan empat sayap bahkan lebih dari itu. Allah mahaberkuasa serta mempunyai hikmah tertentu daripada makhluk ciptaanNya (Fatir ayat1).

Biasanya malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia. Ia hidup dalam alam ghaib kecuali pada masa-masa ketika ia menjelmakan bentuk-bentuk tertentu atau bentuk asalnya yang bersayap.

Malaikat tidak makan dan tidak minum, juga bukan lelaki dan tidak perempuan, malaikat tidak tidur dan seumpamanya

Tugas Malaikat

Tugasnya ialah sebagai kakitangan Allah dengan berbagai post dab tanggungjawab yang berbeza. Apa yang diperintah oleh Allah terus dilaksanakan.

Antara tugas-tugas Malaikat seperti :
» Membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul.
» Bertasbih dan patuh dan sujud pada Allah
» Memikul Arsy
» Berdoa untuk orang-orang beriman
Peranan Malaikat di Akhirat seperti memberi salam pada ahli syurga, mengazab ahli neraka dan seumpamanya.

Beriman Kepada Para Rasul

Peranan Rasul

Peranan Rasul sangat penting iaitu menyeru dan membimbing manusia ke jalan yang benar, jalan menyembah Allah S.W.T memimpin manusia kepada keselamatn berasakan akidah Tauhid, beriman bahawa Allah sebagai Rabb dan Ilaj dalam kehidupan dan menyelamatkan manusia dari kesesatan.

Kebenaran Rasul

Antara hujah yang menunjukkan seseorang Rasul itu benar ialah mukjizat yang dikurniakan oleh Allah kepadanya. Seperti mukjizat Nabi Ibrahim a.s yang tidak hangus dibakar api. Demikian juga mukjizat dengan nabi-nabi lain. Nabi Musa dapat membelah laut dengan tongkatnya, apabila beliau dan pengikutnya ingin menyeberangi lautan yang luas ketika dikejar Firaun dan tenteranya.

Mukjizat ialah kejadian luar biasa yang dilakukan oleh Allah kepada RasulNya sebagai bukti kebenaran menjadi Rasul. Dengan adanya mukjizat ini, boleh menjadi bukti kepada orang-orang tertentu mendakwa menjadi nabi, sedangkan mereka tidak dikurniakan mukjizat.

Kepentingan Beriman Kepada Para Rasul
» Menunjukkan kesatuan dan hubungan antara semua para Nabi dan Rasul Allah di mana mereka mereka semua adalah penerus agama Allah yang berasaskan akidah Tauhid.
» Menunjukkan bahawa agama yang benar hanya satu sahaja, iaitu Islam yang dibawa oleh semua para Rasul.
Beriman Kepada Kitab-Kitab

Tujuan Kitab-Kitab diturunkan

Tujuan kitab-kitab diturunkan oleh Allah adalah untuk memberi petunjuk kepada manusia jalan hidup yang betul.

Manusia sejak dahulu hingga hari kiamat nanti memerlukan panduan daripada Allah untuk menjalani kehidupan mereka. Allah yang menciptakan manusia dan juga segala makhluk-makhluk yang lain sudah pasti Dia maha mengetahui keperluan dan panduanya. Oleh itu, dengan kemurahan dan keadilanNya Allah menghantar wahyu melalui Rasul sebagai panduan manusia.

Persamaan al-Quran dengan kitab-kitab lain
» Dari segi konsep keimanan antara al-Quran dengan kitab-kitab lain dimana beriman dengan al-Quran bukan sekadar percaya bahawa al-Quran itu daripada Allah, tetapi lebih itu iaitu mesti mempelajari, memahami dan melaksanakannya. Manakala kitab-kitab lain kita hanya perintah percaya sahaja tanpa dituntut untuk mempelajarinya kerana kita telah mempunyai al-Quran yang lebih lengkap.
» Dari segi isi kandungan; al-Quran mengandungi isi kandungan yang syamil dan lengkap, manakala kitab-kitab lain tidak syamil dan belum sempurna kerana wahyu-wahyu akan diturunkan seterusnya dari masa ke semasa sehinggalah wahyu sempurna dengan turunnya al-Quran.
» Dari segi keaslian; al-Quran tetap asli tidak ada perubahan dan tidak mampu dipinda oleh manusia manakala kitab-kitab lain berubah dan tidak asli.
» Al-Quran sesuai untuk semua zaman dan tempat, manakala kitab-kitab lain untuk tempoh-tempoh tertentu sahaja.
» Bahasa Al-quran adalah bahasa arab yang hidup pemakaiannya sepanjang masa, iaitu sentiasa digunakan oleh ramai dan banyak negara di seluruh dunia.
Hikmah beriman dengan kitab-kitab

1. Menunjukkan bahawa agama yang datang daripada Allah adalah satu sahaja iaitu Islam yang terkandung di dalam kitab-kitab yang datang daripada Alah mendahului. Para Nabi semasa ke semasa sehinggalah kitab al-Quran.

2. Umat manusia di sepanjang zaman sebenarnya memerlukan agama yang satu iaitu Islam, yang berteraskan akidah tauhid. Ini semua terkandung dalam semua kitab-kitab yang datang daripada Allah.

3. Perbezaan dari segi syariat perkara penting berkaitan pelaksanaan dalam agama boleh berlaku. Yang ditegah secara tegas ialah perbezaan dari segi akidah atau perkara-perkara usul. Ini terbukti dalam syariat-syariat kitab-kitab dari satu nabi dengan nabi yang lain berbeza, tetapi akidah dan perkara pokok yang lain semuanya sama.

4. Sepatutnya orang-orang Yahudi dan Kristian tidak menyeleweng dari islam kerana semua para Nabi adalah islam. Tidak ada percanggahan antara al-Quran dan Taurat sebagaimana juga tidak ada pertentangan dengan Injil dan kitab-kitab lain

Beriman Kepada Hari Akhirat

Beriman kepada hari akhirat bererti percaya dan yakin tentang adanya kehidupan selepas alam dunia ini.

Peringkat-peringkat di Hari Akhirat
» Alam Kubur (Barzakh). Akhirat bagi seseorang bermula dengan kematiannya. Apabila ia mati bererti telah bermula hari akhiratnya. Peringkat pertama seseorang itu di akhirat ialah alam kubur (Barzakh).
» Hari Bangkit. Setelah beberapa lama berada di alam kubur dan berlakunya Qiamat, manusia dibangkitkan.
» Manusia Dihimpumkan. Selepas manusia dibangkitkan, mereka dihimpun di satu tempat yang bernama (Mahsyar). Rasulullah bersabda maksudnya: "Manusia dikumpul pada hari qiamat kepada tiga golongan: satu golongan berjalan kaki, satu golongan lain berkenderaan dan golongan yang ketiga berjalan dengan muka-muka mereka. Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah! Bagaimana mereka dapat berjalan dengan muka? Baginda menjawab, Allah maha berkuasa menjadikan manusia berjalan dengan kaki, maka sudah pasti Allah berkuasa menjadikan manusia berjalan dengan muka-muka mereka. Alangkah sukarnya mereka yang berjalan dengan muka kerana terpaksa menjaga muka dari tanah-tanah benjol dan berduri".
» Pembentangan Amalan. Di hari akhirat nanti amalan manusia akan dibentangkan. Setiap orang akan dapat melihat amalan yang mereka lakukan sama ada baik ataupun buruk ataupun kecil.
» Audit dan Timbangan Amalan. Antara perkara yang akan dialami oleh manusia di akhirat ialah hisab dan timbangan amalan.
» Sirat. Setiap orang pasti melalui sirat (jambatan),Rasulullah bersabda yang bermaksud: "Dibentangkan sirat di antara dua tebing neraka jahanam. Aku (Muhammad) dan umatku adalah mereka yang mula-mula menyeberangi. Tidak ada yang berani bercakap ketika itu kecuali para Rasul dengan berdoa :"Ya Allah selamatkanlah, Di neraka jahanam dan pengait-pengait seperti duri pohon sa'dan, cuma kadar besarnya tidak diketahui melainkan Allah Azza Wazallah sendiri. Pengait-pengait inilah yang akan menyambar seseorang sesuai dengan amalan mereka".
» Balasan Syurga dan Neraka. Berdasarkan nas-nas al-Quran menunjukkan bahawa orang yang mempunyai amalan baiknya banyak sehingga memberatkan timbangan amalan baik ia akan dimasukkan ke dalam syurga, manakala mereka yang sebaliknya akan dimasukkan ke dalam neraka.
Kepentingan Beriman dengan Hari Akhirat

Memperbaharui kesedaran tentang hakikat adanya alam akhirat yang merupakan tempat manusia menerima balasan dan juga tempat yang kekal abadi untuk semua manusia.

Mempertingkatkan keimanan dengan merasai keagongan Allah Rabul-Alamin selaku pemerintah dan penguasa serta tuan punya Alam, pencipta dan pemilikan hari Akhirat dan segala isi kandungannya.

Melembutkan hati manusia dengan mengingati mati dan Hari Akhirat.

Mengalakkan orang Islam melakukan ma'ruf dan meninggalkan kejahatan.

Beriman Kepada Qada' Dan Qadar

Maksud Takdir

Takdir ataupun ketentuan Allah terhadap makhluknya khususnya manusia dapat dibahagikan kepada dua:

1. Ketentuan tentang nature yang mengandungi sebab musabab.

2. Takdir atau ketentuan Allah terhadap makhlukNya, khususnya manusia.


Sikap Orang Islam Dalam Menerima Takdir Allah
» Menerima dan redha terhadap apa yang ditakdirkan oleh Allah, kerana Allah Maha Adil dan tidak mungkin melakukan kezaliman terhadap makhlukNya. Apa yang Allah tentukan kepada manusia di luar dari pilihan manusia adalah kebijaksanaan dan keadilan Allah. Ada sesuatu hikmah di sebalik ketentuan itu. Mungkin apa yang kita rasa baik adalah buruk bagi kita dan demikianlah sebaliknya. Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
» Mestilah bersabar sekiranya Allah takdirkan sesuatu yang buruk yang berlaku keatas diri kita. Mungkin di sebalik apa yang berlaku itu ada sesuatu yang baik yang Allah akan anugerahkan kepada kita.
» Bersyukur sekiranya Allah takdirkan sesuatu yang baik.
» Sentiasa berusaha dan berwaspada dan kehidupan seharian jangan menunggu takdir Allah tanpa berbuat sesuatu.
» Sentiasa berdoa agar Allah selamatkan kita di dunia dan akhirat.
» Selepas berdoa agar Allah selamatkan kita di dunia dan akhirat.
» Selepas berusaha kemudian diiringi dengan doa, akhirnya hendaklah bertawakal kepada Allah S.W.T.
Kepentingan Akidah Dalam Kehidupan Manusia

Akidah Sebagai Asas.
Akidah sebagai Penentu atau Pendorong.

Penyelewengan dan kerosakan akidah

1. Melalui percakapan atau ucapan.
2. Melalui perbuatan.
3. Melalui iktikad dalam hati.

Pembinaan Akidah
» Memahami konsep Islam yang sebenarnya dan memahami konsep akidah secara khusus.
» Membersihkan hati dengan cara meninggalkan dosa dan melakukan perkara-perkara yang disuruh oleh Allah.
» Sentiasa berjihad melawan nafsu dan syaitan untuk beriltizam dengan Islam.
» Bersama-sama dengan orang-orang yang soleh atau sentiasa mencari suasana yang baik.
» Sentiasa berdoa memohon pimpinan Allah.
» Bertawakal kepada Allah.
Sifat 20
Berikut adalah disenaraikan sifat-sifat duapuluh yang wajib kita ketahui sebagai umat Islam :

Wujud - Ada
Wajib Tuhan ada. Mustahil Tuhan tidak ada. Bukti Allah ada ialah alam keseluruhan ini. Kalau Tuhan yang menjadikan alam ini ada, tentulah boleh menjadikan tidak ada pula.

Qidam
Tuhan sifat qidam iaitu tiada permulaan adaNya. Mustahil ada permulaan adaNya kerana kalau ada permulaan adaNya maka samalah ia dengan makhluk. Kalau ia sama dengan makhluk maka ia bukan Tuhan.

Baqa
Tuhan bersifat baqa ialah kekal selama-lamanya mustahil ia akan lenyap. Tuhan tidak mungkin habis. Kalau ia habis maka siapakah yang menjadi Tuhan sesudahNya? Tuhan kekal buat selama-lamanya dan ia akan mengekalkan pula syurga dan neraka bersama penghuni-penghuninya.

Mukhalafatuhu Ta'ala Lil Hawadis
Tuhan bersifat mukhalafathuhu Ta'ala Lil Hawadis ertinya Tuhan berlainan dngan sekalian makhluk mustahil ia serupa dengan makhlukNya.

Qiyamuhu Binafsih
Tuhan adalah berdiri sendiri tidak memerlukan pertolongan orang lain. Kalau ia memerlukan pertolongan orang lain, maka Tuhan adalah lemah tidak sempurna dan tidak berhak menjadi Tuhan.

Wahdaniah
Tuhan bersifat Wahdaniah ertinya Tuhan Allah Maha Esa. Mustahil Ia berlebihan (banyak). Kalau Ia banyak tentu timbul perselisihan atau perbezaan faham antara mereka dan akan binasalah alam ini kerana yang satu membawa ke hilir dan yang lain membawa ke hulu.

Qudrat
Tuhan bersifat Qudrat ertinya kuasa, mustahil ia lemah (daif). Kalau Ia lemah tentu makhlukNya tidak akan terjadi dan kalau lemah maka itu bukan Tuhan.

Iradah
Tuhan bersifat Iradah ertinya sesuatu menurut kehendakNya mustahil Ia tidak menurut kehendakNya dan mustahil Ia dipaksa oleh kekuatan lain. Maka Ia bukan lagi Tuhan kerana Ia suatu yang lemah.

Ilmu
Tuhan bersifat ilmu ertinya berpengetahuan. Tuhan tahu seluruhnya yang telah dijadikanNya dan tahu yang akan dijadikanNya mustahil Ia tidak tahu kalau ia tidak tahu tentulah Ia tidak dapat mengatur alam ini.

Hayat
Tuhan bersifat dengan Hayat ertinya Hidup. Mustahil Ia mati. Kalau Ia mati nescaya akan binasalah alam ini kerana tiada yang mengemudikanNya lagi.

Sama'
Tuhan itu bersifat sama' ertinya mendengar. Mustahil adalah sifat kekurangan. tidak masuk akal kalau Tuhan mempunyai sifat kekurangan.

Bashar
Tuhan bersifat Bashar ertinya Melihat, mustahil Ia buta. Buta ialah sifat kekurangan. Kalau ia buta tentu kacau bilau segala macam urusan-Nya.

Kalam
Tuhan bersifat kalam ertinya berkata-kata. Mustahil Ia bisu. Kalau Tuhan bisu mustahil Ia dapat memerintah dengan baik. Tuhan mempunyai sifat berkata-kata. Sifat-sifat ini termasuk sifat Kalam adalah sifat-sifat Qadim yang berdiri atas zat Qadim iaitu zat Tuhan.

Kaunuhu Qadiran
Tuhan bersifat Kaunuhu Qadiran ertinya selalu dalam keadaan berkuasa. Mustahil Ia dalam keadaan lemah. Oleh kerana Tuhan mempunyai sifat Qudrat maka ia tetap selalu dalam keadaan berkuasa, tidak pernah berhenti sekejap mata pun.

Kaunuhu Muridan
Tuhan bersifat dengan Kaunuhu Muridan ertinya dalam keadaan Menghendaki. Mustahil Ia dalam keadaan tidak berkehendak.

Kaunuh 'Aaliman
Tuhan bersifat dengan Kaunuhu `Aaliman ertinya tetap selalu dalam keadaan mengetahui. Mustahil Ia dalam keadaan tidak mengetahuinya.

Kaunuhu Hayyan
Tuhan bersifat Kaunuhu Hayyan ertinyaTuhan tetap selalu dalam keadaan hidup. Mustahil Ia dalam keadaan mati. Oleh sebab Tuhan mempunyai sifat Hayat maka ia selalu dalam keadaan hidup.

Kaunuhu Sami'an
Tuhan tetap selalu dalam keadaan mendengar. Mustahil Ia dalam keadaan tuli. Oleh kerana Tuhan mempunyai sifat sami'an maka ia selalu dalam keadaan mendengar.

Kaunuhu Bashiran
Tuhan tetap selalu dalam keadaan melihat. Mustahil Ia dalam keadaan buta kerana Tuhan mempunyai sifat Bashar maka ia selalu dalam keadaan melihat.

Kaunuhu Mutakalliman
Tuhan bersifat Kaunuhu Muutakallimam ertinya Tuhan tetap selalu dalam keadaan berkata-kata. Mustahil Ia bisu. Oleh kerana Ia mempunyai sifat kalam, maka tetap selalu dalam keadaan berkata-kata.