Selasa, 15 Desember 2009

PRESIDENKU

Biografi Presiden Indonesia
Teman-teman ada yang tahu sudah berapa orang yang pernah memimpin negara Indonesia? Jika belum mengetahuinya, teman-teman bisa membaca biografi singkat presiden Indonesia dari yang pertama sampai kelima berikut ini.
1. SUKARNO
Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Ayahnya bernama Raden Sukemi dan Ibunya bernama Ida Nyoman Rai. Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Teknik (sekarang ITB) di Bandung tahun 1925. Beliau pertama kali menjelaskan ide-ide politiknya pada tahun 1926 pada sebuah artikel yang berjudul,"Nasionalisme, Islam dan Marxisme". Beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1929.
Pendidikan :
1. Menamatkan sekolah dasar di Tulung Agung, ELS di Mojokerto dan HBS di Surabaya.
2. Menamatkan ITB di Bandung mendapat gelar Insinyur pada tahun 1926.
Jabatan dan kegiatan yang pernah diemban/dilakukan :
1. Berjuang dalam pergerakan kebangsaan semenjak masih mahasiswa
2. Tahun 1925, mendirikan Algemeene Studie Club di Bandung. Majalahnya Indonesia Muda, sering menulis disurat kabar yang isinya cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka.
3. Dua tahun kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia bersam tokoh politik lainnya yaitu Mr. Iskak, Dr.Ciptomangunkusumo, Mr. Budiarto, Mr. Sunaryo dan Mr. Sartono.
4. Tahun 1929 beliau dipenjarakan selama 4 tahun di penjara Sukamiskin karena dituduh akan melakukan pemberontakan.
5. Setelah keluar dari penjara ia semakin berapi-api membakar semangat rakyat. Beliau ditangkap lagi dan dibuang ke Ende (Flores) selama 4 tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu. Bung Karno baru bebas setelah Jepang menduduki Indonesia.
6. Pada masa pendudukan Jepang Ir. Soekarno memimpin Pusat Tenaga Rakyat (Putera) bersama Drs. M.Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansur. Organisasi ini dibentuk Jepang untuk kepentingan mereka. Akan tetapi Bung Karno dan kawan-kawan menggunakan Putera untuk kepentingan Indonesia, karena itu Putera dibubarkan oleh Jepang.
7. Bulan September 1944, Jepang berjanji akan memerdekakan Indonesia. Untuk itu dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
8. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila.
9. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
10. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
11. Pada Agresi I, Ir. Soekarno memimpin perjuangan di Jawa. Pada Agresi II Belanda Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Bangka.
12. Tanggal 11 Maret 1966 beliau mengeluarkan SUPERSEMAR kepada Letjen Suharto.
13. Tanggal 22 Februari 1967 penyerahan kekuasaan pemerintahan kepada Jenderal Suharto
Tahun 1929, Sukarno ditahan oleh pemerintah Belanda karena aktivitas politiknya. Kemudian dibebaskan dua tahun kemudian. Sejak itu beliau sering keluar masuk penjara, ditahan oleh pemerintahan Belanda. Tahun 1933 beliau kembali ditangkap dan di buang ke daerah Ende, Flores. Empat tahun kemudian, dipindahkan ke Bengkulu. Setelah Perang Dunia II terjadi, beliau kembali ke Jakarta. Setelah Jepang bertekuk lutut pada sekutu, beliau dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Tahun 1955, beliau berhasil menghimpun Negara-negara non blok dalam Konferensi Asia-Afrika yang dilaksanakan di Bandung, yang saat ini berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Karena krisis politik yang hebat, tahun 1966, Bung Karno dilarang menjalankan kegiatan politik. Posisinya sebagai Presiden digantikan oleh Jenderal Suharto. Sejak saat itu kesehatan Bung Karno terus memburuk. Akhirnya, beliau meninggal dunia pada hari minggu, tanggal 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".
2.SOEHARTO
Soeharto adalah Presiden kedua Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa. Beliau memulai pendidikannya di SD Tiwir di Yogyakarta. Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, beliau menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.
Pada tahun 1949, beliau berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat) serta menghancurkan Gerakan 30 September 1965 / PKI. Dengan munculnya SUPERSEMAR, PKI dan semua ormasnya berhasil dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang. Akhirnya pada tanggal 12 Maret 1967 Jendral Suharto ditetapkan sebagai pejabat Presiden RI. Setelah menjadi Presiden selama 32 tahun, akhirnya beliau mengundurkan diri menjadi Presiden karena adanya desakan dari rakyat Indonesia.
Biografi Presiden Indonesia
3. Baharudin Jusuf Habibie
Beliau lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan, tanggal 25 Juni 1936. Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Beliau menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, beliau menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.
Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :
• VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
• Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
• Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
• Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
• CN - 235
• N-250
• dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
• Helikopter BO-105.
• Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
• Beberapa proyek rudal dan satelit.
Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :
• 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
• 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
• Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
• 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
• 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
• 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
• 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
• 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
• 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
• 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
• 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
• 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
• 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia
4. KH. Abdurrahman Wahid
Beliau lahir tanggal 4 Agustus 1940 di desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Ayahnya adalah seorang pendiri organisasi besar Nahdlatul Ulama, yang bernama KH. Wahid Hasyim.
Abdurrahman wahid yang akrab disapa Gus Dur adalah seorang Bapak Bangsa yang sering melontarkan pendapat kontrversial. Seringkali pendapatnya berbeda dari pendapat banyak orang. Bahkan ketika menjabat Presiden RI ke-4 (20 Oktober 1999-24 Juli 2001), ia tak gentar menggungkapkan sesuatu yang diyakininya benar kendati banyak orang sulit memahami dan menerimanya bahkan menentangnya.
Pendidikan :
• Pesantren Tambak Beras, Jombang (1959-1963)
• Departemen Studi Islam dan Arab Tingkat Tinggi, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir (1964-1966)
• Fakultas Surat-surat Universitas Bagdad (1966-1970)
Karir
• Pengajar Pesantren Pengajar dan Dekan Universitas Hasyim Ashari Fakultas Ushuludin (sebuah cabang teologi menyangkut hukum dan filosofi)
• Ketua Balai Seni Jakarta (1983-1985)
• Penemu Pesantren Ciganjur (1984-sekarang)
• Ketua Umum Nahdatul Ulama (1984-1999)
• Ketua Forum Demokrasi (1990)
• Ketua Konferensi Agama dan Perdamaian Sedunia (1994)
• Anggota MPR (1999)
• Presiden Republik Indonesia (20 Oktober 1999-24 Juli 2001) Penghargaan
• Penghargaan Magsaysay dari Pemerintah Filipina atas usahanya mengembangkan hubungan antar-agama di Indonesia (1993)
• Penghargaan Dakwah Islam dari pemerintah Mesir (1991)
Pada tanggal 24 Juli 2001, mandat beliau dicabut oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat karena berbagai sebab.
5. Megawati Soekarnoputri
Sebelum menjadi Presiden RI, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden RI yang ke-8. Megawati dilahirkan di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Kelahirannya ditandai dengan suasana yang tidak nyaman : hujan deras, atap rumah yang bocor, guntur menggelegar, kilat menyambar-nyambar, dan tanpa listrik. Proses kelahiran Mega hanya diterangi oleh lampu minyak tanah. Rupanya, suasana saat kelahiran Megawati menjadi semacam pertanda untuk perjalanan hidupnya kemudian. Setelah Presiden Soekarno lengser, Mega dan keluarga mendapat cobaan politik yang tidak kecil: terasing dari dunia ramai.
Ia dan keluarganya hidup dalam kondisi yang tertekan dan penuh cobaan hidup. Saat mengandung anak kedua, suami pertamanya, Lettu (Penerbang) Surindro Supjarso hilang dalam kecelakaan pesawat Skyvan T-701 yang dipilotinya jatuh di Biak, Irian Jaya tahun 1970. Sampai kini Surindro tidak pernah ditemukan. Tahun 1972 Mega menikah dengan seorang diplomat Mesir -- yang sedang bertugas di Jakarta -- Hassan Gamal Ahmad Hasan. Tetapi perkawinan itu, kemudian dibatalkan. Alasannya, Mega masih terikat perkawinan yang sah dengan Surindro. Karena belum ada kepastian mengenai nasib suaminya pertamanya itu. Soalnya, sampai saat itu Surindro belum ditemukan dan belum bisa dipastikan apakah sudah meninggal atau masih ada. Kemudian baru ada kepastian dari Angkatan Udara bahwa Surindro suaminya telah gugur dalam musibah jatuhnya pesawat itu. Tak lama setelah itu, Mega menikah dengan Taufik Kiemas, seorang aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) asal Sumatera Selatan.
Pendidikan :
• SD s/d SMA Perguruan Cikini
• Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran (1965-1967)
• Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972).
Organisasi :
• Ketua PDI Cabang Jakarta Pusat (1987-1992)
• Ketua Umum DPP PDI (1993 - 1998)
• Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (1998-2003)
Karir :
• Presiden RI (2001 - 2004)
• Wakil Presiden RI (1999- 2001)
• Anggota DPR/MPR RI (1999)
• Anggota DPR/MPR RI (1987-1992)
6. Jend Purn. Susilo Bambang Yudhoyono
Ini dia Presiden Republik Indonesia pertama hasil pilihan rakyat secara langsung. Lulusan terbaik Akabri (1973) yang akrab disapa SBY dan dijuluki 'Jenderal yang Berpikir', ini berenampilan tenang, berwibawa serta bertutur kata bermakna dan sistematis. Dia menyerap aspirasi dan suara hati nurani rakyat yang menginginkan perubahan yang menjadi kunci kemenangannya dalam Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Pak SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949. Istri beliau yang bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.
Berpasangan dengan Muhammad Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden, paduan dwitunggal ini menawarkan program memberikan rasa aman, adil dan sejahtera kepada rakyat. Pasangan ini meraih suara mayoritas rakyat Indonesia (hitungan sementara 61 persen), mengungguli pasangan Megawati Soekarnoputri - KH Hasyim Muzadi.
Popularitas dengan penampilan yang tenang dan berwibawa serta tutur kata yang bermakna dan sistematis telah mengantarkan SBY pada posisi puncak kepemimpinan nasional. Penampilan publiknya mulai menonjol sejak menjabat Kepala Staf Teritorial ABRI (1998-1999) dan semakin berkibar saat menjabat Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid) dan Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri).
Ketika reformasi mulai bergulir, SBY masih menjabat Kaster ABRI. Pada awal reformasi itu, TNI dihujat habis-habisan. Pada saat itu, sosok SBY semakin menonjol sebagai seorang Jenderal yang Berpikir. Ia memahami pikiran yang berkembang di masyarakat dan tidak membela secara buta institusinya. "Penghujatan terhadap TNI itu menurut saya tak lepas dari format politik Orde Baru dan peran ABRI waktu itu," katanya. Maka, Tokoh Indonesia DotCom menjulukinya sebagai 'mutiara di atas lumpur'.
Banyak orang mulai tertarik pada sosok militer yang satu ini. Pada saat institusi TNI dan oknum-oknum militernya dibenci dan dihujat, sosok SBY malah mencuat bagai butiran permata di atas lumpur. (Hampir sama dengan pengalaman Jenderal Soeharto, ketika enam jenderal TNI diculik dalam peristiwa G-30-S/PKI, 'the smiling jeneral' itu berhasil tampil sebagai 'penyelamat negeri' dan memimpin republik selama 32 tahun. Sayang, kemudian jenderal berbintang lima ini terjebak dalam budaya feodalistik dan kepemimpinan militeristik. Pengalaman Pak Harto ini, tentulah berguna sebagai guru yang terbaik bagi pemimpin nasional negeri ini).
Pangkat terakhir : Jenderal TNI (25 September 2000)
Pendidikan dan Karir :
o Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
o American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
o Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS,1976
o Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS 1982-1983
o On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
o Jungle Warfare School, Panama,
o Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman,
o Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
o Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
o Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
o Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
o Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
o Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
o Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
o Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
o Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
o Dosen Seskoad (1989-1992)
o Korspri Pangab (1993)
o Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
o Asops Kodam Jaya (1994-1995)
o Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
o Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
o Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
o Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
o Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
o Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
o Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
o Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid)
o Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Penugasan:
o Operasi Timor Timur (1979-1980), dan 1986-1988
Penghargaan:
o Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
o Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
o Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
Alamat :Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah, No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor - 16967